Mengenal Siklus Air Tanah

Mengenal Siklus Air Tanah. Proses siklus air mengakibatkan air bergerak meninggalkan tanah ke udara. Selanjutnya, air turun lagi ke tanah dalam bentuk air hujan. Nah, air yang turun ke tanah ini ada yang masuk ke sungai. Aliran air di sungai ini akan terkumpul kembali di laut. Selain masuk ke sungai dan mengalir ke laut, ada juga air yang tergenang membentuk danau.

Air yang turun ke tanah ada yang masuk dan bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah serta batuan. Air yang masuk ke dalam tanah ini kemudian menjadi air cadangan (sumber air).

Air cadangan akan selalu ada apabila tempat perembesan air selalu tersedia. Daerah resapan air terdapat di hutan-hutan. Tumbuhan hutan bisa memperkukuh struktur tanah. Saat hujan turun, air tidak pribadi hanyut, tetapi air akan terserap dan tersimpan di dalam tanah. Air yang tersimpan dalam tanah akan menjadi air tanah. Air akan lebih gampang meresap jikalau terdapat banyak tumbuhan. Air yang meresap akan diserap oleh akar flora tersebut. Adanya air dan akar di dalam tanah mengakibatkan struktur tanah menjadi kukuh dan tidak gampang longsor.

Nah, menyimak uraian tersebut sanggup disimpulkan bahwa keberadaan hutan sangat penting. Hutan berperan dalam penyimpanan air. Oleh alasannya yakni itu, kita harus senantiasa menjaga kelestarian hutan.

Saat ini hutan banyak yang gundul akhir penebangan liar. Selain penebangan, hutan sanggup rusak akhir pembakaran. Pepohonan di hutan ditebang atau dibakar dengan alasan tertentu. Seperti untuk membuka lahan pertanian, perumahan, atau industri. Kegiatan-kegiatan ini sanggup mengurangi kemampuan tanah dalam menyimpan air. Akibatnya, pada ketika hujan terjadi banjir dan pada ketika kemarau banyak tempat mengalami kekeringan.

Pembangunan jalan yang memakai aspal atau beton sanggup menghalangi meresapnya air hujan ke dalam tanah. Akibatnya, pada ketika hujan air tidak sanggup meresap ke dalam tanah. Hal ini mengakibatkan terjadinya banjir dan air menggenangi jalan-jalan.

Nah, apa karenanya jikalau tempat resapan air semakin berkurang? Apabila tempat resapan air semakin berkurang, cadangan air di bumi ini semakin menipis. Hal ini sanggup menimbulkan sungai-sungai dan danau menjadi kering. Keringnya sungai dan danau mengakibatkan proses penguapan semakin menurun. Menurunnya proses penguapan ini mengakibatkan berkurangnya pengendapan titik-titik air di awan. Keadaan ini tentu mengurangi terjadinya hujan.

Kamu telah membaca teks ”Siklus Air Tanah”. Peristiwa apa yang terdapat pada teks? Bagaimana urutannya? Tuliskan dalam diagram alir berikut.

Siklus Air Tanah

 Proses siklus air mengakibatkan air bergerak meninggalkan tanah ke udara Mengenal Siklus Air Tanah 


1. Tulislah proses terjadinya air tanah.
Proses terjadinya air tanah:
Air bergerak meninggalkan tanah ke udara melalui proses penguapan. Selanjutnya, air turun lagi ke tanah dalam bentuk air hujan. Air yang turun ke tanah ada yang masuk dan bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah serta batuan. Air yang masuk ke dalam tanah ini kemudian menjadi air cadangan (sumber air).

2. Tulislah faktor-faktor yang memengaruhi berkurangnya ketersediaan air tanah.
Faktor-faktor yang mensugesti ketersediaan air tanah:
  • Kegiatan membuka lahan pertanian, perumahan, atau industri sanggup mengurangi kemampuan tanah dalam menyimpan air.
  • Pembangunan jalan yang memakai aspal atau beton sanggup menghalangi meresapnya air hujan ke dalam tanah.
  • Berkurangnya tempat resapan air menimbulkan cadangan air di bumi ini semakin menipis.

3. Tulislah acara yang sanggup kita lakukan untuk menjamin ketersediaan air tanah.
Kegiatan yang sanggup kita lakukan untuk menjamin ketersediaan air bersih:
  • Menghemat penggunaan air.
  • Membuat lubang resapan. Lubang resapan berkhasiat untuk menampung air hujan biar terserap ke dalam tanah.
  • Menanam pohon biar akar-akar pohon sanggup menahan air di dalam tanah.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Kelas 5 Materi Konduktor Dan Isolator

Perbedaan Mencolok Antara Platinum, Emas Putih Dan Perak

Tangga Nada Diatonis Mayor